Minggu, 30 Juni 2013

Isyarat

           Kau tahu? bagiku kau semu. tapi bukan berarti tak ada. aku pernah bertanya pada rintik hujan, pada angin, dan pada busa-busa yang mengambang di lautan. mereka tak diam, mereka memberiku jawaban. tapi, aku tak mampu menjangkaunya, menggenggam butir-butir senyumanmu. ketika sampai pada waktuku, kau pergi begitu saja. meninggalkanku demi bunga berwarna. aku tahu, mungkin kau telah jatuh cinta padanya, jauh sebelum kau mengenaliku. Tapi aku tahu, jiwamu pernah mengukir namaku, walau hanya sekejap.
          Kini, kau hanya tinggal menunggu. dia yang berhasil kau rayu. aku yakin, janji-janjimu yang menguatkan bunga itu, kata-katamu yang memekarkan bunga itu, dan prestasimu yang menyuburkan bunga itu. karena kau, pernah melakukannya padaku. menabur benih-benih yang terus mererus kutikam, kupaksa untuk tidak tumbuh. kau tahu? bukan berarti aku tak mau, namun kau yang tak mengerti, kau yang tak tak sabar dengan semua ini, hingga akhirnya kau berpaling. memilih bunga yang dengan mudahnya menerimamu. dengan mudahnya mekar pada taman yang kau taburi butir-butir semu.
         Aku mau, dan kau tak mengerti. aku hanya berusaha membuatmu bersabar. menunggu waktu itu tiba, bukan sekarang, tapi nanti.
         Tak bisakah kau baca? isyarat yang kulayangkan ketika aku berbincang denganmu? isyarat yang kusampaikan lewat mataku, isyarat yang kuharap bisa membuatmu mengerti. tapi ternyata ini semua tak berlaku untukmu.

senin, 01 juli 2013
@13.03

Labiba Nida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar